Setelah menempuh perjalanan selama 2 jam dari kota Jogja, begitu tiba di Pantai Drini bersiaplah karena Anda akan disambut dengan bau khas salah satu penghuni pantai. Maklum saja karena pantai drini merupakan salah satu kawasan penangkapan ikan. Kapal-kapal yang sengaja diparkir berjejer di sepanjang pantai memang mampu mengecoh kita akan keindahan sesungguhnya. Maka lupakan sejenak bau-bauan tersebut dan mulai melangkah lebih jauh lagi menuju pinggir pantai. Saat itu mungkin Anda baru menyadari sisi menarik dari pantai ini.
Pinggiran pantai yang tertutup karang memiliki permadani hijau rumput laut yang halus menggelitik telapak kaki dan ikan kecil yang tampak berenang kesana kemari. Cukup menyenangkan untuk menjelajahinya, dengan catatan Anda bukan seorang aktivis yang sangat menjaga biota laut. Karena mungkin Anda tidak akan tega menginjak rumput dan beragam biota laut lain didalamnya. Salah seorang teman bahkan berhasil menemukan kelabang laut yang kemudian mendapat julukan 'kelabang cinta'. Entah apa maksudnya.
Oya, jika Anda tertarik pula untuk melakukan perjalanan wisata ke Drini jangan lupakan untuk mendaki bukit. Dengan sedikit usaha, Anda akan menemukan bangunan mirip pilar-pilar Yunani di sana. Memang bukan pilar yang sesungguhnya, karena tipisnya setiap pilar, namun semua kembali pada imajinasi Anda. Keuntungan lain yang bisa dapatkan dari mendaki bukit tentu saja adalah pemandangan indah pantai dengan beberapa kapal nelayan yang pulang berlayar. Jika Anda salah satu warga Indonesia yang melindungi diri dari sengatan panas sinar matahari maka ada baiknya jika menyesuaikan waktu bepergian agar dapat tiba di pantai ketika matahari mulai meredup. Sekalian menunggu sunset, misalnya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar